Ilmu Sosial
Dasar Dalam
Bidang
Pendidikan
Nama : Bayu Akbar Nugraha
NPM : 21112380
Kelas :1KB04
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2012/201
ABSTRAKSI
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat
Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi itu
dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan ini biasanya diperkulan
untuk membahas dan mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam
masyarakat.Masalah - masalah yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri
mencakup berbagai macam nilai - nilai dari berbagai macam Ilmu Sosial seperti
ilmu ekonomi , ilmu psikologi , ilmu geografi , ilmu sosiologi , ilmu hukum dan
politik serta bebagai macam Ilmu Sosial lainnya.
KATA
PENGANTAR
Puji syukurkehadirat Allah SWT yang
telah memberikan karunia-Nya atas rahmat dan bimbingan-Nya saya dapat menyusun makalah
ini.
Makalah ini merupakan panduan bagi para mahasiswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang Ilmu Sosial Dasar Dalam Bidang Pendidikan ini. Yang bertujuan dapat
menumbuhkan proses belajar mandiri, agar kreativitas dan penguasaan materi
pelajaran optimal sesuai dengan yang di harapkan.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui tentang bagaimana bersosialisasi dengan baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari bapak/ ibu
dan juga teman-teman tetap saya harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan untuk
belajar ke depan.
Penyusun
( penulis)
DAFTAR
ISI
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
I.2 Tujuan Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Ilmu Sosial Dasar
II.2
Pengertian Pendidikan
II.3
Sejarah Pendidikan
II.4
Filosofi Pendidikan
II.5 Fungsi Pendidikan
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar
belakang diberikannya ISD adalah banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem
pendidikan kita oleh sejumlah para cendikiawan, terutama sarjana pendidikan,
sosial dan kebudayaan. Mereka menganggap sistem pendidikan kita berbau
colonial, dan masih merupakan warisan sistem pendidikan Pemerintah Belanda,
yaitu kelanjutan ari politik balas budi yang dianjurkan oleh Conrad Theodhore
van Deventer. Sistem ini bertujuan menghasilkan tenaga-tenaga terampil untuk
menjadi “tukang-tukang” yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi,
perdagangan, teknik dan keahlian lain, dengan tujuan ekspoitasi kekayaan
Negara. Pada hakekatnya pendidikan adalah upaya sadar dari suatu masyarakat dan
pemerintah suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan
generasi penerusnya.Selaku warga masyarakat,warga bangsa dan negara,secara
berguna dan bermakna serta mampu mengantisipasi hari depan mereka yang selalu
berunah dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya,bangsa,negara dan
hubungan international,maka pendidikan tinggi tidak dapat mengabaikan realita
kehidupan yang mengglobal yang digambarkan sebagai perubahan kehidupan yang
penuh dengan paradoksal dan ketidak keterdugaan.
2.1 Tujuan Penulisan
Untuk pembekalan kepada para mahasiswa di indonesia
berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai,sikap dan kepribadian,diandalkan kepada pendidikan
pancasila,Bela Negara,Ilmu Sosial Dasar,Ilmu Budaya Dasar dan Ilmu Alamiah
Dasar sebagai latar aplikasi nilai dalma kehidupan,yang disebut Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MKPK).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)
Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan,
maka ilmu pengetahuandapat dikelompokan menjadi tiga :
- Natural sciences (ilmu-ilmu
alamiah), meliputi: Fisika, Kimia, astronomi, biologi dan lain-lain.
- Sosial sciences (ilmu-ilmu
sosial) terdiri dari: Sosiologi, Ekonomi, Politik antropologi, Sejarah,
Psikologi, Geografi dan lain-lain.
- Humanities (ilmu-ilmu budaya)
meliputi: Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dan lain-lain.
Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan
seperti tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah
satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah masalah sosial
khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan menggunakan
pengertian pengertian (fakta, konsep teori) yang berasal dari berbagai bidang
pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu ilmu sosial seperti: sejarah, ekonomi,
geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.
Ilmu sosial dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu sosial dasar yang
dipadukan, karena ilmu sosial dasar tidak memiliki objek dan metode ilmiah
tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penilitian sebagaimana suatu
disiplin ilmu seperti ilmu-ilmu sosial diatas.
Ilmu sosial dasar merupakan suautu bahan studi atau program pekerjaan yang
khusus dirancang untuk kepentingan atau pengerjaan yang di Indonesia diberikan
di perguruan tinggi.
2.2 Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar
peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
2.3 Sejarah
Pendidikan
Belanda
memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia-Belanda
(cikal bakal Indonesia), meskipun terbatas bagi kalangan tertentu yang
terbatas. Sistem yang mereka perkenalkan secara kasar sama saja dengan struktur
yang ada sekarang, dengan tingkatan sebagai berikut:
Sejak tahun 1930-an, Belanda
memperkenalkan pendidikan formal terbatas bagi hampir semua provinsi di Hindia
Belanda.
2.4 Filosofi Pendidikan
Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan
berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir
seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca
kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum
kelahiran. Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti
daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain,
"Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
2.5 Fungsi Pendidikan
Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi
yang nyata (manifes) berikut:
1.
Mempersiapkan
anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
- Mengembangkan
bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
- Melestarikan
kebudayaan.
- Menanamkan
keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi laten
lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
1.
Mengurangi
pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas
dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
- Menyediakan
sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan
nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya
perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal,
misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
- Mempertahankan
sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan
kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise,
privilese,
dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi
saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling
tidak sesuai dengan status orang tuanya.
- Memperpanjang
masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang
karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat
macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
1.
Transmisi
(pemindahan) kebudayaan.
- Memilih
dan mengajarkan peranan sosial.
- Menjamin
integrasi sosial.
- Sekolah
mengajarkan corak kepribadian.
- Sumber
inovasi sosial.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
biasanya berawal saat seorang bayi itu
dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan ini biasanya diperkulan
untuk membahas dan mengkaji masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam
masyarakat.Masalah - masalah yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri
mencakup berbagai macam nilai - nilai dari berbagai macam Ilmu Sosial seperti
ilmu ekonomi , ilmu psikologi , ilmu geografi , ilmu sosiologi , ilmu hukum dan
politik serta bebagai macam Ilmu Sosial lainnya.
3.2. Saran
Untuk meningkatkah rasa Sosial maka
Ilmu Psikologi sosial tidak hanya di pelajari oleh mahasiswa tapi di
aplikasikan dalam hidupnya.
0 komentar:
Posting Komentar